Minggu, 23 Agustus 2015

Menelusuri Jejak Sejarah Kota Pahlawan di House of Sampoerna

Surabaya memang dikenal sebagai kota bersejarah. Arek-arek Suroboyo banyak berkontribusi dalam memperjuangkan maupun mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Maka tak heran apabila Surabaya mendapat julukan sebagai kota pahlawan. Hal ini juga terbukti dari bangunan-bangunan kolonial bersejarah yang banyak terlihat di Surabaya, sebut saja Jembatan Merah, Monumen Kapal Selam, Keputran, Hotel Majapahit, Kampung Arab Sunan Ampel, Tugu Pahlawan, dan masih banyak lainnya.

Salah satu museum yang wajib dikunjungi saat berwisata ke Surabaya yaitu House of Sampoerna (HOS). Museum HOS merupakan museum rokok dengan gedung bernuansa kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1858. Awalnya gedung ini digunakan sebagai panti asuhan yang ditangani oleh Belanda. Namun, setelah itu dibeli oleh Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna, pada tahum 1932. Gedung ini difungsikan sebagai tempat produksi pertama rokok Sampoerna. Tempat ini menjadi lokasi bersejarah yang wajib untuk dilestarikan.

Museum HOS terletak di Taman Sampoerna nomor 6, Krembangan Utara. Lokasinya berada di ‘Surabaya Lama’ yang berdekatan dengan Jembatan Merah. Apabila Anda akan mengunjungi Museum HOS dengan kendaraan umum, Anda bisa menaiki bus umum dengan jurusan Jempatan Merah Plaza (JMP) dari Terminal Purabaya atau Terminal Joyoboyo. Setelah tiba di JMP, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Museum HOS dengan berjalan kaki, naik becak, atau angkot.

Saat memasuki lokasi komplek museum ini, Anda akan merasakan aroma tembakau dan cengkeh. Komplek museum terdiri dari beberapa gedung, antara lain gedung utama yang berisi museum sekaligus tempat produksi rokok untuk merek Dji Sam Soe, kediaman keluarga Sampoerna, hingga tempat umum. Di dalam museum lantai 1, Anda akan menjumpai berbagai benda-benda unik yang menyimpan sejarah tentang Sampoerna. Mulai dari lukisan silsilah keluarga Sampoerna, benda-benda  peninggalan keluarga Sampoerna, macam-macam tembakau, replika tungku pengering rokok, mesin printing bungkus rokok, sepeda motor kuno, andhong, mesin penggiling tembakau, replika toko kelontong yang digunakan untuk berjualan rokok Dji Sam Soe, hingga koleksi korek api dari zaman dahulu.

Di ruangan tersebut juga ada peralatan ‘Sampoerna Marching Band’. Kelompok ini dulunya pernah memeriahkan Rose Parade di California, Amerika Serikat. Peralatan tersebut juga dimainkan setiap tahunnya saat peringatan ulang tahun Sampoerna. Kemudian alat-alat laboratorium yang dulu digunakan untuk menguji hasil kualitas bahan baku serta hasil produksi pabrik rokok Sampoerna. Ada juga bungkus-bungkus rokok yang dulu pernah dijual di dalam maupun luar negeri. Tour guide di dalam museum selalu siap menjelaskan dan menceritakan sejarah berdirinya musuem, silsilah keluarga Sampoerna, maupun fungsi benda-benda yang dipamerkan. Di lantai 2 museum terdapat galeri toko yang menjual berbagai pernak-pernik khas Kota Surabaya yang berbau Sampoerna, seperti kaos, mug, pin, dll. Pengunjung juga dapat melihat produksi rokok merek Kretek milik Sampoerna.

Selain itu, ada gedung di sebelah kanan museum utama yang dijadikan sebagai rumah tinggal oleh keluarga Sampoerna. Ada mobil-mobil mewah produksi Inggris Rolls Royce milik keluarga Sampoerna yang diparkirkan. Sedangkan gedung di sebelah kiri merupakan cafe dan tempat galeri seni. Di belakang kompleks museum ada tempat produksi rokok Dji Sam Soe milik Sampoerna. Pengunjung dapat melihat proses penggulungan rokok Dji Sam Soe yang masih dilakukan secara manual. Produksi rokok di sini masih menggunakan peralatan tradisional dan dilakukan oleh para pekerja wanita. Tiap harinya mereka mampu membuat 325 batang rokok per jam.

Museum HOS buka setiap hari (Senin – Minggu) pukul 09.00 hingga 22.00 WIB. Jika Anda ingin melihat produksi rokok Dji Sam Soe, Anda bisa mengunjungi lokasi pada hari biasa (Senin – Sabtu, bukan hari libur) sebelum pukul 15.00 WIB. Untuk memasuki museum ini, Anda tidak dipungut biaya apapun.
Fasilitas lain dari Museum HOS yang sangat menarik ialah Surabaya Heritage Track, yaitu agenda mengelilingi Kota Surabaya yang tidak dipungut biaya. Wisatawan akan menggunakan bus milik Sampoerna untuk berkeliling di lokasi bersejarah yang ada di Surabaya. Tur dibagi menjadi dua, yaitu tur reguler dan khusus. Berikut jadwal tur reguler Surabaya Heritage Track.

Hari Biasa (Selasa sampai Kamis)
*Surabaya – The Heroes City (Pukul 09.00 – 10.00 WIB)
Rute: Tugu Pahlawan – PTPN XI
*Surabaya – The Trading City (Pukul 13.00 – 14.00 WIB)
Rute: Klenteng Hok Ang Kiong – Bank Escompto
*Surabaya during The Dutch Occupation (Pukul 15.00 – 16.30)
Rute: Kantor Pos Kebonrojo – Gereja Kepanjen – Bekas Bank De Javasche
Weekend (Jumat sampai Minggu)
*Exploring Surabaya (Pukul 09.00 – 10.30 WIB)
Rute: Balai Pemuda, Balai Kota, Bekas Bank De Javasche
*Surabaya – The Heroes City (Pukul 13.00 – 14.30)
Rute: Tugu Pahlawan - GNI – PTPN XI

Untuk tur khusus, biasanya akan dijadwalkan tiap bulannya dengan rute yang berbeda-beda. Kombinasi yang unik antara Museum HOS dan pabrik rokok tradisional ini menjadikan tempat ini menjadi salah satu tujuan utama wisata di Kota Surabaya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar